Pengamat Mulai Curiga Seleksi Dirut Pertamina Berbau KKN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno disebut-sebut bakal menggelar uji kelayakan dan kepatutan untuk mengisi sejumlah kursi di komisaris dan direksi Pertamina. Dalam uji kelayakan itu, Rini kabarnya akan menggunakan jasa manajemen konsultan PT Daya Dimensi Indonesia, perusahaan konsultasi manajemen sumber daya manusia berskala global.

Kondisi ini langsung menuai beragam tanggapan. Salah satunya dari Pengamat Energi Marwan Batubara. Marwan juga ikut membenarkan bahwa uji kelayakan dan kepatutan akan berlangsung di PT DDI, yang merupakan milik kolega Kakak Rini Soemarno, Ongky Soemarno.

Marwan pun khawatir akan terjadi praktik KKN. "Ini sudah jelas KKN. Kalau itu dipakai jelas, bahwa akan menimbulkan KKN. Kenapa (Rini Soemarno) tak pakai saja dari UI. Kan di sana ada ada lembaga psikologinya, dan itu jelas independen," ujar Marwan, Sabtu (8/11).

Dari berbagai sumber, tersiar kabar bahwa calon kuat yang akan menduduki Direktur Utama Pertamina adalah Rinaldi Firmansyah, yang merupakan bekas Direktur Utama Telkom. Marwan juga mengaku sudah mendengar hal ini. Dia pun mempertanyakan rekam jejak Rinaldi. Dia berpendapat, bahwa Rini sebaiknya menggunakan konsep awal yang dibangun Presiden Joko Widodo.

"Ya sebaiknya konsisten dengan konsep pak Jokowi, harus mengutamakan rekam jejak, karena bagaimanapun itu harus dijaga, agar ke depan bisa mengedepankan amanah rakyat. Itu utama rekam jejaknya harus dijaga."

Sebelumnya diketahui, selain nama Rinaldi, ada beberapa nama lain muncul menjadi kandidat untuk menggantikan Karen Agustiawan.

Enam nama disebut berasal dari calon eksternal, yaitu Budi Gunadi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom). (rmo/jpnn)