Pengamat Nilai Media Asing yang Sebut Diplomasi Prabowo 'Putus Asa' Sangat Tendensius
Kamis, 05 Desember 2024 – 20:51 WIB

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih, Washington DC, pada Selasa (12/11). Foto: dokumentasi Biro Pers Istana Negara
Khairul menilai diplomasi dijalankan dengan upaya menyeimbangkan berbagai kepentingan, baik ekonomi, politik, maupun keamanan, tanpa mengorbankan prinsip bebas dan aktif.
Menurut Khairul, media asing sebaiknya memberikan penilaian dengan pandangan yang luas terhadap langkah politik luar negeri Indonesia.
Dia mengingatkan menilai kebijakan luar negeri Indonesia hanya dari kunjungan ke dua negara besar ini tanpa melihat konteks keseluruhan dari rangkaian kunjungan adalah pandangan yang sempit.
“Dan tidak memahami tujuan jangka panjang Indonesia memperkuat hubungan strategis dengan berbagai negara, tanpa mengorbankan kemandirian politik,” imbuh Khairul. (mar1/jpnn)
Pengamat Khairul Fahmi menilai artikel media asing yang menyebut diplomasi Prabowo 'putus asa' sangat tendensius dan kurang berdasar
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
BERITA TERKAIT
- Aset BUMN Tak Cukup Tutupi Utang, Pengamat: Ini Tanda Bahaya Serius
- Pengamat: Pemberantasan Korupsi Indonesia Tak Lebih dari Sandiwara
- Dua Fenomena Ini Menunjukkan Kegagalan Polri Melakukan Sistem Meritokrasi
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Pengamat: Efisiensi Anggaran Upaya Prabowo Mencegah Mark-up Uang Negara, Harus Didukung
- Pengamat Ingatkan Pemerintah Jangan Salah Pilih Pemimpin dan Dewas Danantara