Pengamat Nilai PAN Tak Lagi Reformis

Pengamat Nilai PAN Tak Lagi Reformis
Pengamat Nilai PAN Tak Lagi Reformis
JAKARTA - Posisi Hatta Radjasa rangkap jabatan, yakni sebagai Ketum DPP partai dan sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian, disinyalir dapat mengerdilkan keberadaan partai tersebut. Diprediksi, dalam pemilu 2014 mendatang suara yang diperoleh PAN justru lebih kecil dibanding hasil pemilu 2009.

“Konsekuensi terpilihnya Hatta Rajasa sebagai ketua umum, maka PAN bisa menjadi korban. Bahkan diprediksi dalam jangka waktu empat tahun ke depan PAN bakal mengecil. Apalagi Hatta tidak menjalankan misi awal dengan baik,” kata Direktur Eksekutif Cirus Surveyor Group Andrinof Chaniago kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/1).

Andrinof menilai, rangkap jabatan oleh Hatta berhubungan dengan jati diri PAN sebagai partai yang reformis. "Hal yang dilakukan oleh Hatta yakni merangkap dua jabatan sangat bertentangan dengan jatidiri PAN yang reformis,” tuturnya. Jika PAN berusaha konsisten dengan misi awal yang sama, paling tidak pada 2014 perolehan suara sama dengan pemilu 2009.

Tapi dengan adanya Hatta sebagai Ketum PAN yang menjalankan dua jabatan sekaligus, suara PAN bisa merosot akibat ketidakefektifan kinerja dalam menjalankan jabatan. “Konsekuensinya, ya itu tadi, partai bisa jadi korban,” ujar Andrinof lagi.

JAKARTA - Posisi Hatta Radjasa rangkap jabatan, yakni sebagai Ketum DPP partai dan sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian, disinyalir dapat mengerdilkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News