Pengamat Nilai Pencalonan Lucianty Membawa Sentuhan Kepemimpinan Baru di Muba
Sentuhan kepemimpinan Lucianty yang menggabungkan empati dan ketegasan diharapkan dapat menjadi angin segar dalam mempercepat pembangunan di Muba, khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak.
Terlebih, di wilayah yang selama ini didominasi oleh laki-laki dalam kepemimpinan, Lucianty menjadi simbol keberanian dan pembuktian bahwa perempuan bisa tampil sebagai pemimpin yang kompeten.
"Pilkada Muba 2024 bukan hanya kontestasi politik, tetapi juga ajang bagi perempuan untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin dan berinovasi, " kata Haekal.
Oleh sebab itu lanjut Haekal, keterwakilan perempuan di politik, terutama di Muba, sangat diperlukan untuk menciptakan keseimbangan dalam perspektif kebijakan dan program-program daerah.
"Lucianty bisa menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan lain di Muba bahwa mereka memiliki tempat dan peran penting dalam politik. Tidak hanya sebagai pendukung, tetapi juga sebagai pembuat keputusan," beberapa Haekal.
Sebagai calon Bupati perempuan pertama di Muba, Lucianty tak hanya membawa pengalaman sebagai pebisnis sukses, tetapi juga tekad untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
“Lucianty membawa filosofi seorang ibu ke dalam politik – memperlakukan daerahnya seperti keluarganya sendiri, memberikan yang terbaik untuk pertumbuhan dan kesejahteraan bersama,” tutup Haekal. (mcr35/jpnn)
Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya M. Haekal Al-Haffafah menilai Calon Bupati Muba Lucianty mempunyai empati dan kepekaan sosial yang tinggi.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati
- Eks Napiter Qomar Kuntadi Harap Pilkada 2024 Aman dan Damai
- Irjen Iqbal Beri Pembekalan Pengamanan Pilkada 2024 di Rokan Hulu Jelang Pencoblosan
- Simpul Pemuda Demak Konsisten Kawal Demokrasi Bersih & Jujur di Jateng
- 8 Rekomendasi Setara Institute untuk Dorong Partisipasi Kelompok Rentan di Pilkada 2024
- Ketum Jakmania Membantah Omongan Ridwan Kamil, Oalah Ternyata
- Debat Ketiga Pilgub Jateng, Andika Perkasa Singgung Masalah Pengangguran-Insentif Usaha