Pengamat Nilai Setgab jadi Kebutuhan Demokrasi
Kamis, 30 Desember 2010 – 13:13 WIB
Pria kelahiran Sumatera Barat, 4 Juni 1939 ini mengatakan ditubuh Setgab sendiri tidak sesama anggota tidak bisa disamakan kedudukannya. Namun tentunya, lanjut Arbi, partai yang memiliki suara terbanyak di Setgab seperti Demokrat dan Golkar jelas mendapatkan posisi yang lebih tinggi dibanding partai yang suaranya lebih rendah.
"Harus proporsional, partai yang besar gak mungkin disamakan dengan partai yang suaranya kecil," ucapnya.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas menilai keberadaan Setgab menyalahi konstitusi dan demokrasi. Sedangkan PKS dan PPP yang merasa tak puas dengan Setgab menggagas poros tengah untuk mengatasi dominasi Partai Golkar dan Demokrat di Setgab. Poros tengah ini juga untuk mengkonsolidasikan kembali ketimpangan sesama peserta kaolisi partai pendukung pemerintah. (awa/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai keberadaan Sekretaris Gabungan (Setgab) Parpol koalisi pendukung pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sultan Berharap Pilkada Menghasilkan Kepala Daerah yang Mampu Menerjemahkan Program Pemerintah Pusat
- Gelar Patroli, Sentra Gakkumdu Bawaslu DKI Jakarta Minta Warga Tolak Politik Uang
- Komeng & Pj Bupati Bogor Tinjau TPS dekat Rumah Prabowo
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Distribusi Logistik Pilkada 2024 Tuntas Jelang Pemungutan Suara
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang