Pengamat Nilai Yuddy Punya Agenda Politik, Layak Di-reshuffle
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Padjajaran Yogi Suprayogi menilai, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi layak di-reshuffle dari kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Alasannya, Yuddy dinilai mengganggu dan dapat menghambat pemerintahan.
”Tugas utamanya menyusun peraturan pemerintah dari UU ASN (undang-undang aparatur sipil negara) saja belum selesai, malah mencari pekerjaan lain yang justru bukan pekerjaanya,” ujar Yogi, Jumat (8/1).
Yogi mengutarakan pandangannya, menyusul langkah Yuddy yang baru-baru ini mempublikasikan "rapor para menteri".
Padahal posisinya sama dengan menteri lain, yaitu bawahan presiden dan sama sekali tidak ada perintah presiden untuk mempublikasikan hal tersebut.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan mengatakan, Yuddy sebagai pembantu presiden semestinya menunjukkan kompetensinya dengan bekerja. Namun dia justru mempunyai agenda politik sendiri demi kepentingan pribadi.
"Ini kan bisa mengganggu kinerja pemerintahan. Terlebih presiden tidak pernah meminta dia (Yuddy) memberikan penilaian terhadap menteri lain dan menyampaikannya kepada publik," ujar Firman.(gir/jpnn)
JAKARTA - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Padjajaran Yogi Suprayogi menilai, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa Menuju Bali
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen