Pengamat: Parpol Brengsek Maknai Demokrasi
Kamis, 31 Maret 2011 – 15:59 WIB
JAKARTA - Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), Ikrar Nusa Bhakti menegaskan pihaknya sama sekali tidak menutup mata terhadap brengseknya partai politik (parpol) dalam memaknai demokrasi yang saat ini tengah bergulir di Indonesia. Akibat brengseknya semua partai politik, lanjut Ikrar, mendorong lahirnya pemikiran agar calon presiden dalam pemilu presiden (pilpres) mendatang bisa berasal dari kalangan independen atau perseorangan sebagaimana yang usung oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) saat ini.
"Kita tidak tutup mata terhadap semua partai politik yang brengsek karena tidak mau membuka dirinya untuk melakukan rekrutmen secara baik, objektif dan tanpa transaksi," kata Ikrar Nusa Bhakti, dalam acara diskusi Dialektika bertema "Capres Independen, Mungkinkah?", di press room DPR, Nusantara III, Senayan Jakarta, Kamis (31/3).
Baca Juga:
Salah satu bukti dari kebrengsekan partai politik dalam melakukan rekrutmen. Menurut Ikrar, hal itu dapat dilihat dari cara PDI-P menetapkan calon Pemilukada. Ia mengungkapkan dari 150 calon yang diusul pasangan calon kepala daerah, PDIP hanya menetapkan sekitar seperlima yang merupakan kadernya sendiri. "Dari lebih 150 calon kepala daerah yang diajukan PDI-P dalam Pemilukada hanya seperlima yang benar-benar berasal dari kadernya sendiri. Sisanya adalah nonkader," ujar Ikrar Nusa Bhakti.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), Ikrar Nusa Bhakti menegaskan pihaknya sama sekali
BERITA TERKAIT
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah Buat PDIP, Puan Bereaksi Begini
- Puan Yakin PDIP Solid Meskipun Muncul Dinamika Jelang Kongres VI
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya