Pengamat: PDIP Berpeluang Tinggalkan Jokowi Jika Pilih AHY Masuk Kabinet

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dan hukum dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta Saiful Anam menilai safari politik yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akhir-akhir ini hanya untuk menunjukkan eksistensinya di ranah politik.
Menurutnya, safari politik yang dilakukan AHY tidak lebih sekadar silaturahmi yang ingin menunjukkan bahwa dialah penerus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saya melihat safari politik AHY ke sejumlah tokoh akhir-akhir ini hanya seremoni saja dan ingin menunjukkan jati dirinya semata. Karena, pamor AHY yang masih minim di kancah politik di Tanah Air," ujar Saiful Anam, Sabtu (11/7).
Untuk diketahui, AHY akhir-akhir ini gencar melakukan safari politik ke sejumlah tokoh nasional. Seperti bertemu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, kemudian Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Saiful menduga, ada upaya AHY untuk merapat ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, baik secara langsung maupun melalui putri KH Ma'ruf Amin Siti Nur Azizah yang duduk sebagai Wasekjen Partai Demokrat dan Ahmad Syauqi di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Langkah Partai Demokrat, lanjut Saiful Anam, akan sulit dan akan sia-sia jika berharap menjadi menteri pada koalisi Kabinet Indonesia Maju yang begitu solid menjaga barisan, ada resistensi dari partai pendukung Jokowi.
“Mereka masih merasakan penatnya berjuang untuk menangkan Jokowi-Amin pada Pemilu tahun 2019 lalu,” katanya.
"Saya melihat, ada pendekatan ke arah situ baik langsung maupun melalui putra-putri KH. Ma'ruf Amin yang ada di Demokrat dan PKB. Upaya masuk kabinet lewat koalisi partai pendukung akan sangat sulit jadi kenyataan. Saya kira Jokowi tidak akan salah ambil Menteri. Dan, ibu Megawati pun pasti akan lebih waspada kok. Karena bukan tidak mungkin Mega akan meninggalkan Jokowi,” kata Saiful.
Jika Jokowi akan mengangkat AHY jadi menteri, itu seperti membesarkan anak macan yang bisa menerkam PDI Perjuangan pada Pilres tahun 2024 mendatang.
- Absen Saat Sidang Praperadilan Hasto, KPK Dianggap Sedang Berniat Buruk
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Ima Mahdiah Sebut Proyek 100 Persen Air Bersih Jadi Quick Wins Pramono-Rano
- Gubernur Gorontalo Pastikan Kelanjutan Pembangunan Waduk yang Dulu Ditinjau Jokowi
- Hak Buruh Sritex Terabaikan, Arief Poyuono Ingatkan Prabowo Jangan Seperti Jokowi
- AHY Umumkan Diskon Tiket Pesawat, Marwan Cik Asan: Sangat Membantu Masyarakat