Pengamat: Pemberantasan Korupsi Indonesia Tak Lebih dari Sandiwara

Pengamat: Pemberantasan Korupsi Indonesia Tak Lebih dari Sandiwara
Pemberantasan Korupsi: Ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengatakan KPK yang dahulu dianggap sebagai benteng terakhir pemberantasan praktik rasuah, kini mengalami kemunduran besar.

Salah satu bukti nyatanya ialah, mantan ketua KPK Firli Bahuri yang terlibat dalam skandal korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Bukannya menjadi simbol integritas, kata Pieter Zulkifli, Firli malah terseret dalam mafia anggaran dan jual beli jabatan.

Kasus ini menunjukkan bahwa KPK sudah tidak lagi steril dari praktik korupsi yang selama ini mereka perangi.

Tak hanya KPK, Polri pun tercoreng oleh berbagai skandal. Dia mencontohkan kasus Ferdy Sambo yang membunuh ajudannya sendiri demi menutupi kejahatan yang lebih besar.

"Irjen Teddy Minahasa yang seharusnya memberantas narkoba tetapi justru terlibat dalam jual beli barang haram, makin memperjelas betapa bobroknya sistem penegakan hukum di negeri ini," katanya.

Sementara itu, dia menuturkan bila lembaga peradilan yang seharusnya menjadi benteng keadilan malah menjadi sarang mafia hukum.

Baru-baru ini, tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya ditangkap karena menerima suap untuk memberikan vonis bebas bagi Ronald Tannur dalam kasus pembunuhan Dini Sera.

Pemberantasan korupsi di Indonesia disebut tak lebih dari sandiwara untuk menipu publik. Uang rakyat bahkan terus dijarah oleh para 'penyamun' berseragam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News