Pengamat Pendidikan Kritik Undangan Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengkritik undangan curhat dengan Basuki 'Ahok' Purnama yang beredar di guru-guru honorer DKI Jakarta.
Dalam undangan yang inti pertemuannya membahas masalah kesejahteraan guru honorer itu, terselip janji akan ada peningkatan gaji setara UMP. "Kampanye sah-sah saja sih, apalagi mereka bukan guru PNS. Namun, saya kasihan kepada murid," kata Indra kepada JPNN, Jumat (24/3).
Dia mengaku menerima pesan yang sama dari timses Ahok-Djarot. Hal ini membuat Indra tergelitik karena janji meningkatkan kesejahteraan guru honorer tidak sepadan dengan mutu pendidikan. "Kalau mereka (guru honorer) dijanjikan gaji tinggi pakai APBD, pengembangan sekolah akan kurang," ujarnya.
Pengamat yang dikenal vokal terhadap kualitas guru di Indonesia ini menambahkan, setinggi apa pun gaji guru honorer, bila kompetensinya rendah tetap saja kualitas pendidikan DKI tidak akan naik.
Daripada meningkatkan gaji guru honorer, Indra menyarankan, mendidik guru baru yang berasal dari Fakultas Keguruan. "Siswa butuh guru yang kompetensinya tinggi. Saya yakin cukup banyak guru DKI yang kompetensinya rendah. Kenapa tidak rekrut guru-guru baru. Ketinggian anggaran buat gaji guru dong ketimbang untuk pengembangan sekolah," pungkasnya. (esy/jpnn)
Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengkritik undangan curhat dengan Basuki 'Ahok' Purnama yang beredar di guru-guru honorer DKI Jakarta.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- Sebelum Ahok Jadi Elite Partai, PDIP Sudah Pertimbangkan Anies Jadi Cagub Jakarta
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?