Pengamat Pendidikan Nilai Isu Pemotongan Anggaran TPG Sarat Politis

jpnn.com - JAKARTA--Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menilai, pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru (TPG) sarat kepentingan politis.
Alasannya, dengan pemangkasan itu sudah jelas guru tetap mendapatkan haknya penuh.
Pasalnya, pemangkasan dimaksud karena terjadi pembengkakan data. Kelebihan anggaran itulah yang dipangkas.
"Guru itu alat politik, makanya pemotongan anggaran TPG ini sengaja diangkat untuk kepentingan politis. Sebenarnya kan tidak ada masalah, karena guru tetap dana TPG," ujar Indra, Kamis (1/9).
Dia menambahkan, guru di Indonesia jumlahnya sudah berlebih. Herannya kepala daerah teriak-teriak kekurangan guru.
"Itu kenapa? Karena guru-guru ini tim suksesnya kepala daerah, makanya kada terus merekrut guru sebagal balas budi," sergahnya.
Dia menyesalkan langkah pemerintah yang tidak kreatif dan inovatif dalam program pendidikan.
Mestinya, dengan anggaran besar makin banyak program yang dibuat untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
JAKARTA--Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menilai, pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru (TPG) sarat kepentingan politis. Alasannya,
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025
- Siapkan Tenaga Kerja Terampil Sektor Telekomunikasi, TBIG Berkolaborasi dengan SMK
- Siap Cetak Talenta Digital, Laskar AI Melatih Ratusan Mahasiswa-Dosen