Pengamat Pendidikan Nilai Isu Pemotongan Anggaran TPG Sarat Politis
jpnn.com - JAKARTA--Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menilai, pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru (TPG) sarat kepentingan politis.
Alasannya, dengan pemangkasan itu sudah jelas guru tetap mendapatkan haknya penuh.
Pasalnya, pemangkasan dimaksud karena terjadi pembengkakan data. Kelebihan anggaran itulah yang dipangkas.
"Guru itu alat politik, makanya pemotongan anggaran TPG ini sengaja diangkat untuk kepentingan politis. Sebenarnya kan tidak ada masalah, karena guru tetap dana TPG," ujar Indra, Kamis (1/9).
Dia menambahkan, guru di Indonesia jumlahnya sudah berlebih. Herannya kepala daerah teriak-teriak kekurangan guru.
"Itu kenapa? Karena guru-guru ini tim suksesnya kepala daerah, makanya kada terus merekrut guru sebagal balas budi," sergahnya.
Dia menyesalkan langkah pemerintah yang tidak kreatif dan inovatif dalam program pendidikan.
Mestinya, dengan anggaran besar makin banyak program yang dibuat untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
JAKARTA--Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menilai, pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru (TPG) sarat kepentingan politis. Alasannya,
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit