Pengamat: Pengurangan Karyawan Tidak Bisa Dihindarkan
Traveloka juga dikabarkan memberhentikan sebagian besar stafnya. Pandemi menghilangkan banyak rencana liburan. Pengurangan karyawan Traveloka disebut-sebut sekitar 100 orang atau 10 persen karyawan di startup ini. Kebijakan ini disebut telah dilakukan sejak awal April 2020.
Ramayana, perusahaan ritel yang sudah eksis cukup lama juga mengurangi jumlah karyawan. Sedikitnya mencapai 84 karyawan harus kena PHK salah satunya karena penutupan gerai Ramayana Depok.
KFC juga sama. Beberapa waktu lalu, sebanyak 450 pekerja restoran spesialis ayam goreng itu dirumahkan. Terutama di Jawa.
AIRY lebih parah lagi. Perusahaan di bidang perhotelan ini menghentikan operasionalnya secara permanen di tengah pandemi virus corona ini. Pada saat yang sama, perusahaan sejenis yaitu Airbnb juga akan merumahkan 1.900 orang karyawannya atau setara dengan 25 persen dari total jumlah pekerja Airbnb saat itu.
Agoda? Sama. Platform digital pemesanan hotel dan propertiitu memutuskan untuk melakukan PHK kepada sekitar 1.500 karyawannya di 30 negara.(mg7/jpnn)
Kebijakan mengurangi karyawan saat pandemi tak bisa terhindarkan demi mempertahankan keberlangsungan usaha.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Misbakhun Jadi Doktor Ekonomi, Disertasinya tentang Peran DPR di Masa Pandemi
- Operasi Aman Nusa II Inovasi Kepolisian dalam Menangani Pandemi
- Okupansi The Nusa Dua Meningkat, Optimistis Tren Positif Sepanjang 2024
- Terguncang karena Pandemi, Kini Usaha Ini Berkembang Berkat 'BRI KlasterkuHidupku'
- Kinerja Apik, Kualitas Kredit BRI Terjaga dengan Loan at Risk Makin Menurun
- Dorong Percepatan Produksi Vaksin di Kawasan Global South, CEPI Gandeng Bio Farma