Pengamat: Persaingan di Industri AMDK Tidak Sehat Lagi, Presiden Harus Turun Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus menyampaikan pemerintah harus tegas menindak pihak-pihak yang melakukan kampanye negatif termasuk melalui iklan mendiskreditkan produk dari perusahaan lain pada industri sama.
Hal ini kata Heri Firdaus, untuk memberikan efek jera. Jika pemerintah tidak tegas, perilaku buruk serupa tetap dilakukan.
"Itu yang menyebabkan kasus-kasus persaingan usaha tidak sehat di industri air minum dalam kemasan (AMDK) terus terjadi. Kampanye-kampanye negatif lagi-lagi terus dihembuskan," terang Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef, Ahmad Heri Firdaus dalam keterangannya, Senin (13/2).
Menurut dia, perlakuan itu terjadi karena ada ruang atau kesempatan untuk mereka bermain secara tidak sehat.
Padahal, ahli-ahli pangan dari IPB dan pakar kimia dari ITB sudah menyebutkan bahwa Bisfenol A (BPA) yang ada dalam kemasan AMDK galon guna ulang itu masih aman digunakan.
Begitu juga para dokter, mengatakan belum menemukan satupun dari pasien yang mereka tangani selama ini mengalami sakit karena telah mengonsumsi AMDK galon guna ulang.
“Jadi, Presiden Joko Widodo harus segera menyelesaikan masalah ini mengingat persaingan yang terjadi di industri AMDK ini sangat berdampak juga terhadap ndustri-industri UMKM air isi ulang,” tuturnya.
Dia menegaskan kampanye-kampanye negatif seperti yang terjadi di industri AMDK dan berdampak ke industri UMKM ini harus segera dihentikan.
Pengamat kebijakan publik dari Usakti mengatakan persaingan di industri AMDK tidak sehat lagi, Presiden diminta turun tangan
- Tak Ada Bahaya BPA, Pemerintah Hingga Pakar Pastikan Konsumsi Air Galon Polikarbonat Aman
- Sinar Matahari Tak Buat BPA Bermigrasi ke Air Galon, Ini Penjelasannya
- Aktivis Lingkungan Dukung Seruan Menteri LH Agar Industri AMDK Gunakan Galon Ulang
- BRIN Sebut Galon Kuat Berbahan PC Ideal untuk Distribusi di Wilayah Geografis Seperti Indonesia
- BPOM Wajibkan Label Bahaya, Jangan Ada Pakar yang Bilang BPA Aman
- Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya