Pengamat Pertanyakan Lonjakan Citra Positif KPK
jpnn.com, JAKARTA - Citra Positif KPK Naik Bikin Pengamat Bingung
Polemik seputar tingginya citra positif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hasil penelitian Litbang Kompas, terus menuai polemik.
Pasalnya, citra positif tersebut dinilai jauh panggang dari api.
Selain sejumlah pakar hukum dan ahli pidana, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti juga mempertanyakan temuan Kompas.
KPK, menurut Ray, bahkan lebih tampak pada kegiatan politik alih-alih pengungkapan kasus hukum. Ini karena yang dikejar oleh KPK lebih bernuansa politik, seperti kasus Hasto Kristiyanto.
“Jadi kalau tiba-tiba meningkat kepercayaan kepada KPK, saya juga angkat tangan. Saya tidak paham bagaimana menjelaskannya,” kata Ray kepada media.
Seperti diketahui, dalam temuan Litbang Kompas yang dipublikasikan 24 Januari lalu, citra positif KPK mengalami kenaikan dari 60,9 persen pada September 2024 menjadi 72,6 persen di Januari 2025.
Di antara lembaga-lembaga penegak hukum, dalam survei Kompas, KPK menjadi yang paling tinggi dibandingkan Kejaksaan (70 persen), Mahkamah Konstituti (69,1), Mahkamah Agung (69 persen), juga Polri (65,7 persen).
Menurut Ray, jika dilihat dari rekam penegakan hukum dan penanganan perkara, Kejaksaan jauh lebih terlihat ketimbang KPK
- Irfan Minta KPK Segera Proses Laporan terkait Senator RAA
- KPK Keluarkan SPI Kementerian dan Pemda, Siapa yang Terbaik?
- Tanggapi Survei Citra Penegak Hukum, MAKI Sebut Kejaksaan yang Terbaik
- Ragukan Survei Kompas, Pakar Pidana Sebut KPK Cuma Tangani Kasus Kecil
- Pakar Ragukan Hasil Survei Kompas soal Citra Positif KPK, 5 Kasus Ini Jadi Alasannya
- KSST Desak KPK Tuntaskan Dugaan Kasus Korupsi Lelang Saham PT GBU