Pengamat: Pilpres Sudah Diboncengi 'Bintang' TNI dan Polri
Mainkan Data, Perang Antar Intelijen
Senin, 09 Juni 2014 – 16:30 WIB
"Kopral sama kapten dikorbankan, mereka tidak mungkin berani bertindak kalau tidak ada atasan. Tidak ada cerita dalam tentara, seorang kopral sama kapten bertindak tanpa perintah atasan," jelasnya.
Dikatakannya, tentara di Indonesia berbeda dengan di negara lain. Di negara lain utamanya yang sudah maju, apapun tindakan bawahan menjadi tanggungjawab atasan.
Di Indonesia, atasan yang bermain, tapi bawahan yang harus berkorban. Lihat saja di Korea Selatan, presidennya mundur hanya karena ulah perusahaan pelayaran.
"Di Indonesia tidak akan mungkin kita bisa berharap, seorang jenderal mau mundur karena kesalahan bawahan," pungkas Guru Besar Politik itu.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna menilai, pemilu presiden (pilpres) kali ini sudah diboncengi oleh para
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli
- Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week