Pengamat Politik Dewi Fortuna Anwar Pun Masih Bingung Pilih Partai di Pemilu 2019

Pengamat Politik Dewi Fortuna Anwar Pun Masih Bingung Pilih Partai di Pemilu 2019
Pengamat Politik Dewi Fortuna Anwar Pun Masih Bingung Pilih Partai di Pemilu 2019

Membahas soal hubungan luar negeri, dalam pengamatan Dewi, Indonesia, seperti kebanyakan di negara-negara lainnya tentu senang dengan investasi luar negeri.

Tetapi saat berkampanye, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama tidak terlalu ingin menunjukkan keberpihakannya kepada asing.

"Masing-masing kandidat menunjukkan rasa nasionalismenya, keduanya sama-sama ingin pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tapi dengan berhati-hati meyakinkan bahwa kekuasaan ekonomi tidak akan diberikan pada asing."

Awal Maret lalu Indonesia dan Australia menandatangani kerjasama perdagangan komprehensif, yang selanjutnya masih memerlukan ratifikasi di parlemen masing-masing negara.

Salah satu hadirin berkewargenegaraan Australia bertanya mengapa ia tidak melihat pembahasan di media Indonesia soal penandatangan kerjasama perdagangan bebas dengan Australia dan apakah ini menjadi gambaran hubungan yang bertepuk sebelah tangan?

Pengamat Politik Dewi Fortuna Anwar Pun Masih Bingung Pilih Partai di Pemilu 2019 Photo: Joko Widodo, yang kini menjabat sebagai Presiden RI akan bertarung bersama Prabowo Subianto untuk memperebutkan ratusan juta warga Indonesia di bulan April mendatang. (AP: Tatan Syuflana)

Menurut Dewi, hubungan Indonesia dan Australia selalu dinamis dan seringkali bersifat teman tapi benci, sehingga siapa pun yang akan menjadi presiden tidak akan memberikan pengaruh pada hubungan kedua negara.

"Bahkan saat memiliki momen terbaik diantara kedua pemimpin pun, selalu ada saja yang terjadi," ujar Dewi yang mengingatkan jangan terlalu menganggap adanya romantisme dalam sebuah hubungan bilateral.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News