Pengamat Politik Ini Merespons Rencana KIB Menambah Anggota Lagi, Simak
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menanggapi keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menambah anggota lagi.
Menurut Hendri, rencana KIB tersebut dapat dianggap belum kuat atau memang mencari penengah.
“Nah, kalau ada satu lagi, jadi penengah atau mungkin bisa jadi jalan keluar. Atau jangan-jangan KIB memang belum kuat, panik sehingga mencari satu parpol lagi,” kata Hendri Satrio, Senin (1/8/2022).
KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Jika digabungkan ketiganya, sudah mencukupi ambang batas presidential threshold atau ambang batas pengajuan pasangan capres dan cwapres 20 persen kursi DPR RI atau 25 persen suara nasional.
“Kalau kemudian sudah 20 persen masih mencari lagi dan menganggap belum kuat, berarti memang tidak kuat sebetulnya. Ada kepanikan dalam KIB bahwa salah satu anggotanya akan pergi meninggalkan KIB,” kata Hensat sapaan akrab Hendri Satrio.
Dia menyebut ada tiga kemungkinan kenapa KIB ngebet mencari anggota baru. Pertama, memang untuk membuat koalisi lebih kuat. Kedua, parpol baru ini menjadi cadangan bilang salah satu anggota asli koalisi keluar.
“Dan, ketiga yang menurut saya alasan terkuat adalah lem-nya justru ada, kerekatannya ada di partai ke-4. Jadi, menambah warna di KIB,” sebut Hensat.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menanggapi keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menambah anggota lagi.
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok
- Tim Hukum PDIP Nilai Keterangan Ahli KPU Lemah