Pengamat Politik Ini Sebut Puan Mewakili Perempuan di Pilpres 2024
Johan menyindir tokoh tertentu yang getol bikin konten di media sosial untuk membangun citra diri sebagai calon pemimpin yang merakyat.
“Sering bikin konten, mengunggah makan mie instan di pinggir jalan seolah-olah dia calon pemimpin yang merakyat atau meninjau sambal marah-marah menendang pintu melihat kesalahan anak buahnya. Itu kan dalam rangka membentuk citra,” sindir mantan jubir KPK ini.
Kebiasaan ini akhirnya membuat bakal capres berlomba-lomba membuat konten supaya viral dan berimbas pada elektabilitas.
“Jadi, bukan perang gagasan,” kata Johan.
Oleh karena itu, Johan mengajak rakyat Indonesia untuk menilai calon pemimpinnya dari sisi kapasitas dan kapabilitas.
“Itu bisa diukur dari bagaimana rekam jejak calon menjalani jenjang-jenjang kepemimpinan,” ucapnya.
Johan mencontohkan karier Puan yang terbilang lengkap. Dari anggota DPR, ketua fraksi partai terbesar, Menko PMK, hingga sekarang Ketua DPR RI.
Walaupun jarang aktif di media sosial, Puan konsisten menjalankan visi misi sebagai pemimpin di tiap posisi yang ia emban.
Pengamat politik ini menilai PDIP di bawah kepemimpinan Megawati menyiapkan Puan Maharani untuk berlaga di pilpres 2024 mendatang.
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral