Pengamat: Prabowo Difitnah dan Dizalimi, Elektabilitasnya Makin Naik
jpnn.com, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto saat ini terus diserang dengan cara difitnah hingga dizalimi. Hal itu diyakini berbagai kalangan lantaran elektabilitas Prabowo yang masih tinggi jelang Pilpres 2024.
Peneliti Utama Political Weather Station (PWS), Sharazani MA mengatakan saat ini Prabowo terus mendapatkan serangan dari berbagai sisi.
Sharazani pun meyakini hal itu imbas dari elektabilitas Prabowo yang masih berada di peringkat tertinggi.
Tak hanya itu, dia juga meyakini saat ini Prabowo sangat memahami betul dengan psikologi massa, maka dari itu, ketika menghadapi ‘serangan’, dia tidak terlalu menunjukkan hal yang reaktif.
“Prabowo tahu betul psikologi massa. Dalam menghadapi kritik Prabowo tidak marah-marah atau terlalu reaktif,” kata Sharazani MA, ketika dihubungi wartawan, Selasa (19/9).
Sharazani mengatakan dengan gestur Prabowo yang joget hingga mentertawakan hal-hal tersebut, justru makin mencerminkan sikap tidak antikritik yang dimiliki.
Dia menyebut hal itu juga makin mencerminkan kematangan Prabowo sebagai seorang politikus yang sudah berpengalaman.
“Bersikap santai justru mengesankan dia tidak ant kritik. Itu juga mencerminkan kematangannya sebagai politisi,” ujar Sharazani.
Elektabilitas Prabowo Subianto disebut makin naik setelah diserang dengan isu hoaks atau fitnah.
- Pengumuman, Beras Bakal Kena PPN 12 Persen, Simak Detailnya
- Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- Natal 2024: Prabowo Renovasi Gereja di Kawasan Transmigrasi Salor Papua Selatan
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya