Pengamat: Prospek PGE Sangat Baik Setelah Masuk Bursa Saham
Sebaga contoh, saat ini PGE tengah mengikuti lelang di dua wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi. Upaya tersebut, tentu membutuhkan struktur permodalan yang kuat.
Dengan IPO, lanjutnya, diharapkan bisa berdampak pada struktur permodalan sehingga PGE menjadi pemain utama dalam produksi uap dan listrik bersumber dari panas bumi di Tanah Air.
"Pinjam uang ke bank atau lembaga keuangan bunganya pasti tinggi. IPO cara terbaik untuk penambahan permodalan," terang Kholid.
IPO juga selaras dengan rencana pemerintah untuk menambah pasokan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 7 GW pada 2030.
Pasalnya, bauran EBT pembangkit, saat ini masih pada kisaran 14.1%. Masih jauh dari target sebesar 23%.
Ditinjau dari sejumlah aspek, memang tidak ada yang harus dikhawatirkan dengan IPO PGE ini, seperti aspek tata kelola, investasi, bahkan termasuk aspek legalitas dan konstitusi.
Semua sudah dipenuhi.
"Terlebih Mahkamah Konstitusi (MK) sudah menyatakan bahwa saham anak/cucu BUMN boleh dijual," sebut Kholid.
Masuknya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) ke lantai bursa memang membawa banyak manfaat.
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Regional Jawa Tanam 95 Ribu Pohon
- IPO di Awal 2025, Delta Giri Wacana Targetkan Raih Rp 1,03 Triliun
- MR. DIY Sasar Pasar Lebih Luas
- Tanggapi Harga Saham BUMN Turun, Pakar Keuangan: Murni Faktor Pasar, Bukan karena BPI Danantara
- Pertamina International Shipping Tanam 10 Ribu Mangrove