Pengamat Ragukan Krisis 2008 Berdampak Sistemik
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat perbankan dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sri Rejeki Hartono mengaku tidak melihat adanya krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 2008. Menurutnya, kondisi itu sangat berbeda dengan tahun 1998 yang memicu ketidakpercayaan terhadap perbankan.
Hal itu diungkapkan Sri saat memberikan keterangan dalam persidangan atas Budi Mulya yang menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (5/5). Sri menegaskan, dirinya tak melihat adanya dampak sistemik dari krisis 2008.
"Saya memperhatikan informasi, nampaknya tidak begitu jelas sistemiknya. Nampak jelas ketika di tahun 1998 ada krisis. Tetapi saat itu (2008) saya melihat tidak ada," kata Sri.
Salah satu jaksa KPK kemudian menanyakan mengenai definisi sistemik. "Proses penetapan bailout, apa pengertian sistemik?" tanya JPU.
Sri lantas mengungkapkan bahwa sistemik merupakan efek berkelanjutan. "Pemikiran dalam rangka ada efek yang menimbulkan banyak efek sehingga menimbulkan bahaya terhadap berikutnya," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Pengamat perbankan dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sri Rejeki Hartono mengaku tidak melihat adanya krisis ekonomi di Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana