Pengamat: Rakyat Jangan Mau Digiring Hasil Survei Capres pada Pilpres 2024

Pengamat: Rakyat Jangan Mau Digiring Hasil Survei Capres pada Pilpres 2024
Tiga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 saat pengambilan nomor urut di kantor KPU, Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

Emrus menambahkan metodologi survei yang digunakan lembaga survei pun perlu didiskusikan lebih lanjut.

Selain metodologi, pertanyaan survei pun berbunyi jika pemilu dilakukan hari ini.

"Itu kan pada saat kalau andaikan pemilu hari ini. Artinya sangat dinamis,” ujarnya.

Komunikolog itu juga menyebut beberapa contoh pilkada yang justru dimenangkan oleh paslon dengan elektabilitas rendah dan tidak diunggulkan.

“Coba cek beberapa pilkada yang justru dimenangkan kandidat dengan elektabilitas rendah," katanya.

Sebelumnya, dua lembaga survei kenamaan, CSIS dan Indikator Politik mengeluarkan hasil survei elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden.

Hasil survei CSIS menyebutkan paslon Prabowo-Gibranunggul 43,7 persen, Anies-Muhaimin 26,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen (Survei 13 - 18 Desember 2023).

Namun, survei Indikator Politik yang digelar pada 23-24 Desember 2023 terhadap 1.217 responden menunjukkan berbeda, yaitu Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,7 persen, Ganjar-Mahfud 24,5 persen, dan Anies-Muhaimin 21 persen. Perbedaan ini cukup mencolok, meski survei dilakukan dalam waktu yang berdekatan.

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai hasil survei tidak bisa dijadikan pegangan untuk mengambil keputusan pada Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News