Pengamat : Rancu Jika Pemerintah Ambil Saham NNT
Selasa, 03 Mei 2011 – 15:35 WIB
JAKARTA - Pengamat pertambangan dan energi, Kurtubi mengatakan, jika pemerintah ngotot membeli tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) pasti akan menimbulkan kerancuan karena pemerintah pusat itu sebagai penanggung jawab kebijakan dan regulator.
“Kalau pemerintah memaksakan diri membeli saham NNT, berarti pemerintah ingin juga sebagai pemain. Ibarat pertandingan olahraga maka wasit ikut juga sebagai pemain, itu kan rancu,” kata Kurtubi, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (3/5). Dia menegaskan, divestasi akhirnya diberikan dengan dasar pemikiran atau asas keadilan bagi masyarakat daerah tempat operasi NNT.
Baca Juga:
Sebelumnya, Gubernur NTB Zainul Majdi telah menegaskan keinginannya untuk membeli sisa tujuh persen saham sehingga Pemda NTB memiliki 31 persen saham dan akan lebih bermanfaat bagi Pemda karena memiliki bargaining kuat di NNT. Namun, upaya itu didukung Komisi XI dan Komisi VII DPR yang penting pembelian saham NNT tidak menggunakan dana untuk alokasi infrastruktur. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat pertambangan dan energi, Kurtubi mengatakan, jika pemerintah ngotot membeli tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Bagi Karyawan, PLN Gandeng Primaya Hospital
- Guru Besar IPB Sebut Rencana Peluasan Kawasan Sawit jadi Ide Positif
- Great Eastern Life Indonesia & OCBC Luncurkan Produk Baru dengan Kepastian Imbal Hasil
- Tumbuh Positif, Penerimaan Bea Cukai hingga Akhir 2024 Capai Rp 300,2 Triliun
- Ekspansi Berlanjut, Propan Raya Resmikan Inspiration Center ke-25
- LRT Jabodebek Gelar Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025