Pengamat Sebut Dukungan Eks Aktivis 98 Ini Meningkatkan Peluang Menang Prabowo
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai dukungan eks Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko kepada Calon Presiden Prabowo Subianto sangat penting dalam menambah keterpilihan di Pilpres 2024.
Menurut Adi, dukungan Budiman bagian dari fenomena politik yang mampu membawa dampak positif terhadap kontestasi demokrasi mendatang.
Meskipun tergolong tidak terlalu besar, kata Adi, deklarasi yang dilakukan Budiman dapat memengaruhi dukungan kepada Prabowo.
Sebab, Adi mengatakan bahwa besar kecilnya sebuah dukungan tetap dapat memengaruhi Prabowo sebagai capres.
"Saya belum menguji itu, tetapi pada dasarnya yang namanya pemilihan presiden itu dukungan dari satu orang sangat penting, karena tidak akan menjadi 10 jika tidak ada angka satu," kata Adi dalam keterangan tertulis, Senin (21/8).
Direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia itu juga mengatakan Budiman sebagai seorang aktivis tentu memiliki pengaruh yang luar biasa. Budiman dianggap mampu menggerakkan roda pemenangan Prabowo di Pilpres 2024 nanti.
Adi mengatakan para pakar politik seharusnya melihat Budiman sebagai seorang aktivis yang memiliki replika dan jejaring politk yang luas. Hal itu secara konkret sudah dimiliki oleh Budiman.
"Jadi, melihat Budiman jangan hanya sebagai Budiman saja, tetapi sebagai seorang aktivis yang memiliki replika dan jejaring politik di berbagai tempat," ujar Adi.
Pengamat menyebut dukungan eks Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko meningkatkan peluang menang Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan, Yenny Wahid: Kami Menghargai
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?