Pengamat Sebut Subsidi BBM Bisa Dialihkan Kepada 2 Sektor Ini, Bermanfaat Banget
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemerintah menyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih menuai pro dan kotra.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah mengurangi beban APBN dengan melakukan penyesuaian harga BBM dinilai tepat.
"Anggaran subsidi BBM sebaiknya dialihkan untuk pembangunan sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan," ujar Mamit di Jakarta, Sabtu (27/8).
Mamit menuturkan beban keuangan negara makin berat jika tidak ada pengurangan subsidi karena saat ini dana yang dikeluarkan mencapai Rp 502 triliun.
Ke depan, kata Mamit, masih dibutuhkan kurang lebih Rp 65 triliun untuk mengucurkan subsidi BBM.
"Penambahan kuota untuk Pertalite kurang lebih 5 juta kiloliter dan Solar subsidi kurang lebih 1,5 juta kiloliter. Adanya pengurangan beban subsidi ini, maka bisa dipastikan akan sangat membantu keuangan negara," kata Mamit.
Mamit pun menyarankan pemerintah mengalihkan anggaran subsidi kepada sektor produktif lain yang membutuhkan.
Dia mencontohkan jika negara bisa mengalihkan Rp 100 triliun dari subsidi BBM ke sektor pendidikan dan kesehatan.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah mengurangi beban APBN dengan melakukan penyesuaian harga BBM dinilai tepat.
- Airlangga Sampaikan Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga, Target Tercapai
- Gudang di Rumbai Pekanbaru Terbakar, Diduga Tempat Penyimpanan BBM Ilegal
- Pertamina Meluncurkan Diesel X, BBM Ramah Lingkungan Berstandar Euro V
- Lewat Inpres, Prabowo Desak Kementerian & Pemda Hemat Anggaran Rp 306 Triliun
- Sabet Penghargaan, BNI jadi Bank Operasional Terbaik Pengelola Kas Negara
- Prabowo Minta Jajarannya Hemat Anggaran hingga Rp 306,69 Triliun