Pengamat Sebut Pilpres Satu Putaran Kian Nyata
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Hamdi Muluk menilai Pemilihan Presiden 2024 bakal berlangsung satu putaran.
Pasalnya, kata Hamdi, sejumlah lembaga survei mengungkapkan pasangan calon nomor urut dua memperoleh angka di atas 50,1 persen.
"Kalau melihat dari kebanyakan lembaga survei yang kredibel, kalau kita buat Meta Analysis atas kecenderungan dari semua hasil jajak pendapat tersebut kisaran elektablitasnya (pasangan Prabowo-Gibran, red) 43an hingga 48-an persen. Potensi untuk Satu putaran ada saja yang membutuhkan mungkin 50 persen lewat sedikit," kata Rabu (17/1).
Hamdi membeberkan angka yang diungkap seluruh hasil survei terbaru sulit untuk berubah, termasuk dampak dari swing voter.
Dia menilai jumlahnya menjelang pilpres tinggal kisaran 5-6 persen.
"Sementara waktu tersisa kurang lebih 28 hari lagi, sulit untuk kampanye mengubah preferensi pemilih," ujarnya.
Menurut Hamdi, sekali pun pasangan nomor urut dua itu gagal memperoleh suara di atas 50 persen, tetapi dapat dijadikan modal besar untuk berlaga di babak kedua.
Bahkan, lanjut Hamdi, pencapaian di putaran pertama dapat memikat pasangan yang gagal saingannya untuk bergabung.
Pengamat Politik Hamdi Muluk menilai Pemilihan Presiden 2024 bakal berlangsung satu putaran.
- Survei Index Politica: 87,9% Publik Puas dengan Kinerja Kabinet Prabowo-Gibran
- Gusur PDIP, Gerindra Memuncaki Survei Terbaru Indikator
- Citra Polri Memburuk, Rudianto Lallo Sebut Polisi Harus Kembali ke Khitahnya
- Survei Indikator: Publik Percaya Program MBG Rentan Dikorupsi
- Tanggapi Survei Citra Penegak Hukum, MAKI Sebut Kejaksaan yang Terbaik
- Temuan Litbang Kompas Jadi Tanda Kinerja Prabowo-Gibran Dirasakan Rakyat