Pengamat Sebut PPP Membutuhkan Suharso Monoarfa

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dan CEO Point Indonesia Karel Susetyo menyatakan saat ini PPP dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Menurutnya, hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menjadi lampu kuning bagi partai berlogo Ka'bah itu.
"Situasi yang membahayakan, di mana PPP bisa tidak lolos Electoral Treshold pada Pemilu 2024 mendatang," ungkap Karel seperti dikutip di Jakarta, Minggu (2/10).
Karel menyebutkan PPP harus segera melakukan konsolidasi internal dengan menyatukan kekuatan pasca-Munas Serang.
"Kepemimpinan baru di PPP tak bisa membuang gerbong Suharso Monoarfa dengan begitu saja," ungkapnya.
Di dalam kondisi saat ini, PPP lebih membutuhkan Suharso Monoarfa ketimbang sebaliknya.
Dia menilai Suharso Monoarfa telah menunjukkan kelasnya sebagai seorang negarawan tanpa pamrih, yang berhasil menyelamatkan PPP dari keterpurukan jelang pemilu 2019.
"Meski disingkirkan secara kasar lewat Munas Serang, dia tak pernah sekalipun menunjukkan sikap marah, ngambek apalagi sampai keluar dari partai dan membentuk partai sempalan," bebernya.
Pengamat politik dan CEO Point Indonesia Karel Susetyo menyatakan saat ini PPP dalam keadaan tidak baik-baik saja.
- Mardiono Tegaskan Pentingnya Kebersamaan dalam Kegiatan Bukber Kader PPP
- DPC Solo Raya Dorong Mardiono Jadi Ketum PPP 2025-2030, Ini Alasannya
- Tradisi Partai Persatuan Pembangunan Gelar Peringatan Malam Nuzululquran
- MK Batalkan Ade Sugianto Jadi Bupati Tasikmalaya Terpilih, PPP Jabar: Alhamdulillah
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Mardiono Minta Kader PPP Bersatu Dukung Kebijakan Prabowo-Gibran yang Berpihak Rakyat