Pengamat Sebut Prabowo Masih Setia dengan Doktrin Militer, Para Menteri Harus Siap

Pengamat Sebut Prabowo Masih Setia dengan Doktrin Militer, Para Menteri Harus Siap
Kepala Sekolah SMPN 2 Depok Sumarno memegang foto Presiden Prabowo Subianto yang akan dipasang menggantikan foto Presiden ketujuh RI Jokowi di ruangannya. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - BANDUNG - Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) Indra Purnama menyebut pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI, Minggu (20/10) biasa saja.

Indra mengatakan pidato Presiden Prabowo terkesan terlalu naratif.

Menurut Indra, Prabowo sebenarnya pengin menyampaikan banyak hal berkaitan dengan kesejahteraan Indonesia.

Namun, Prabowo terlalu terjebak pada romantisme, menyapa banyak pihak yang selama ini membantunya sebagai presiden maupun lawan tandingnya. 

Prabowo memperlihatkan bahwa dia kepingin guyub ketika memimpin negeri ini.

"Pidatonya normatif saja ya, tidak terlalu banyak kode, simbol, atau idiom tertentu," kata Indra, Senin (21/10).

Menurut Indra, dalam pidatonya Prabowo berkeinginan memperbaiki perekonomian, mengeluarkan rakyat dari jurang kemiskinan.

Di sisi lain, Prabowo juga ingin terlihat ingin memberi tahu bahwa Indonesia bisa saja terlibat dalam berbagai kerja sama internasional.

Indra Purnama menyebut pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada Minggu, 20 Oktober 2024 itu biasa saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News