Pengamat Sebut SBY dan Prabowo Mau Bertemu karena Saling Perlu
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Usep S Ahyar menilai pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindta Prabowo Subianto tak lepas dari kepentingan politik 2019. Usep menilai dua mantan tentara yang kini memimpin partai politik itu sedang dalam posisi saling membutuhkan.
Usep mengatakan, Gerindra dan PD dalam posisi sama soal presidential threshold di UU Pemilu. Keduanya menolak pemberlakuan ambang batas 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah hasil Pemilu Legislatif 2014 untuk mengusung duet calon presiden dan calon wakil presiden untuk 2019.
"Jika (presidential threshold) tidak bisa diubah, mereka membutuhkan koalisi untuk pencalonan bersama," ujarnya Usep seperti diberitakan JawaPos.com, Minggu (30/7).
Direktur di Populi Center itu menegaskan, kepentingan Partai Gerindra adalah bisa mengusung Prabowo untuk Pilpres 2019. Sedangkan PD, sambungnya, ingin mengusung kadernya terutama kerabat SBY untuk menjadi calon presiden ataupun calon wakil presiden.
Hanya saja, kedua parpol itu memeng tak bisa sendirian mengusung pasangan calon presiden karena terbentur presidential threshold. Karena itu, Usep menduga Prabowo sedang berupaya membangun koalisi untuk memudahkan pencalonannya pada Pilpres 2019.(dna/JPG)
Pengamat politik Usep S Ahyar menilai pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Wihadi Gerindra Sentil Dolfie PDIP: Dia Tak Jelaskan Detail Pasal 7 Ayat 4 UU HPP
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi