Pengamat Sebut Serapan Bulog Tahun Ini Rendah
Apalagi dalam masa panen seperti ini kondisi beras biasanya mengalami surplus yang cukup besar.
"Nah, sekarang karena musim paceklik di sinilah sebetulnya konsentrasi kerja Bulog untuk melakukan operasi pasar mengamankan harga di hilir," katanya.
Disisi lain, kata Khudori, peran Bulog juga harus bisa fokus pada sistem hilir yaitu mengamankan harga di level konsumen.
Namun, apabila Bulog tetap masuk pada level pasar untuk melakukan penyerapan dan berkompetisi dengan pelaku usaha yang lain maka bukan tidak mungkin harga yang ada saat ini akan semakin tertekan.
"Jadi, sebenarnya pengambilan stok dari penggilingan dan pedagang itu sangat memungkinkan karena berdasarkan data Bapanas di minggu ketiga November stoknya 6,5 juta ton," tuturnya.
Sejak awal, lanjutnya perdebatan perlu tidaknya impor beras bisa diselesaikan melalui penyerapan stok beras di penggilingan.
Dirjen Tanaman Pangan menjelaskan ada sekraskinraitar 350-360 ribu ton di penggilingan.
"Tapi itu tidak terserap oleh Bulog karena ada dua isu. Isu pertama kualitas dan kedua harga. Jadi, kualitasnya itu tidak memenuhi kualitas Bulog dan harganya tidak masuk di harga yang di patok Bulog" jelasnya. (jpnn)
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menyayangkan penyerapan beras yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) cendrung.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor