Pengamat Singgung Situasi Geopolitik Dunia Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran

Pengamat Singgung Situasi Geopolitik Dunia Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pieter C Zulkifli menekankan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbuka tak bisa menghindar dari dampak buruk ketidakstabilan global.

Bahkan di tengah optimisme yang dirasakan banyak pihak, dinamika global yang kian mengkhawatirkan menciptakan tantangan berat bagi pemerintahan baru yang segera terbentuk.

Dia menyebut ketegangan geopolitik internasional, terutama di kawasan Timur Tengah tidak menunjukkan tanda-tanda mereda menjelang pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.

“Hal ini berimbas pada lonjakan harga minyak dunia, yang memperburuk tekanan inflasi global. Bank sentral negara-negara maju pun enggan menurunkan suku bunga, menambah ketidakpastian ekonomi global yang berpengaruh pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Pieter Zulkifli di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Pieter Zulkifli mengatakan saat ini ekonomi dunia diproyeksikan mengalami perlambatan.

Tiongkok, kata dia, sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.

Hal ini memengaruhi ekspor Indonesia, menekan sektor perdagangan luar negeri yang selama ini menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional.

Lebih jauh, serangan drone Iran ke Israel baru-baru ini, selain memperkeruh stabilitas di Timur Tengah, juga berdampak pada melonjaknya harga minyak dunia.

Ketegangan geopolitik internasional terutama di kawasan Timur Tengah tidak menunjukkan tanda-tanda mereda menjelang pelantikan Prabowo-Gibran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News