Pengamat Singgung Situasi Geopolitik Dunia Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran

Pengamat Singgung Situasi Geopolitik Dunia Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran. Foto: Ricardo/JPNN.com

Selain itu, Pieter Zulkifli optimistis visi Prabowo untuk Indonesia tidak hanya berhenti pada penanganan masalah jangka pendek. Menurut dia, Prabowo memiliki rencana jangka panjang untuk membawa Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

"Targetnya adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 6 persen per tahun, dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan," tuturnya.

Kendati begitu, Pieter Zulkifli menyatakan perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 tidak akan mudah. Selain tantangan ekonomi, pemerintahan Prabowo-Gibran juga harus menghadapi dinamika geopolitik yang makin kompleks.

"Meningkatnya ketegangan di berbagai belahan dunia bisa berdampak pada stabilitas nasional. Prabowo menyadari pentingnya menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional di tengah kondisi global yang serba tak menentu ini," tegas dia.

Dia menekankan jika rakyat Indonesia menyimpan harapan besar kepada Prabowo dan Gibran. Kedua tokoh ini diharapkan mampu membawa angin segar dalam pemerintahan, menciptakan kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil, dan mengatasi ketimpangan sosial-ekonomi yang selama ini membelenggu bangsa.

"Sekali lagi, saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Dunia tengah memasuki era yang penuh ketidakpastian, di mana krisis energi, konflik geopolitik, dan perubahan iklim menjadi ancaman nyata. Pemerintahan Prabowo-Gibran dituntut untuk mampu merespons setiap dinamika global ini dengan kebijakan yang cerdas dan efektif, demi menjaga kepentingan nasional," kata Pieter Zulkifli.(fri/jpnn)

Ketegangan geopolitik internasional terutama di kawasan Timur Tengah tidak menunjukkan tanda-tanda mereda menjelang pelantikan Prabowo-Gibran.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News