Pengamat: SMI Pergi, Ekonomi Indonesia Goyah

Pengamat: SMI Pergi, Ekonomi Indonesia Goyah
Pengamat: SMI Pergi, Ekonomi Indonesia Goyah
"Penanganan bila terjadi krisis bisa lebih cepat dan appropriate (tepat). Tidak seperti dulu, lembaga-lembaga tersebut memberi resep yang salah. Krisis kita sedemikian parah, 'pendarahan' cadangan devisa sangat besar (sampai Rp 17.000 per USD), tapi IMF cuma menyuntik devisa dalam jumlah kecil, USD 1 miliar per bulan. Tentu saja penyakitnya nggak sembuh, malah makin parah. Kalau ada Sri Mulyani di WB, hal ini bisa dihindari. Sri bisa meyakinkan WB dan IMF untuk memberi terapi yang tepat, misalnya suntikan dana yang cepat dan jumlah signifikan. Jadi, Sri Mulyani ke WB itu bagus," jelas Toni.

Mengenai siapa pengganti Sri Mulyani (sebagai Menkeu), Toni mengatakan bahwa Darmin Nasution (Plt Gubernur BI) sangat masuk akal untuk itu. Karena menurutnya pula, Darmin dinilai sudah terbukti punya kapabilitas dan kredibilitas sebagai mantan Dirjen Pajak.

"Beliau lebih cocok menjadi Menkeu daripada Gubernur BI. Selain Darmin, kandidat yang masuk akal adalah Fuad Rahmany dan Anggito Abimanyu. Sedangkan Gubernur BI, bisa saja dari kalangan dalam, seperti Hartadi Sarwono. Menkeu perlu didampingi orang-orang yang cakap, kombinasi antara orang dalam dan bankir komersial (commercial banker)," katanya pula. (afz/jpnn)

JAKARTA - Berita pengunduran diri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati diyakini akan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Menurut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News