Pengamat Soroti Fenomena Politikus Kutu Loncat Menjelang Pilkada 2024

Sebab, sikap pragmatis atau opurtunis telah membuat politikus kutu loncar berakrobat tanpa rasa malu. Akibatnya, publik pun bingung melihat manuver tersebut.
"Jadi, publik pun serta merta akan bingung dan akan beranggapan, jika partai politik yang membesarkanya saja dengan mudah dia khianati, apalagi rakyat? bisa jadi dia akan lebih mudah mengkhianati amanah rakyat," ujarnya.
Hojin pun mengatakan gonta-ganti parpol di kalangan politisi bukan barang baru dalam gelanggang pemilu.
Menurut dia, perpindahan itu kini sudah menjadi fenomena musiman setiap hajat demokrasi lima tahunan.
"Apakah ada yang salah dengan fenomena politisi kutu loncat? Apakah wajar dan beretika? Dia sudah tidak peduli itu. Bahkan kritikan publik pun dia abaikan," katan Hojin.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Direktur Pusat Kajian Pancasila (Pusaka Pancasila) Fakhru menyoroti banyak politikus yang memainkan strategi 'kutu loncat' demi mengejar kekuasaan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Pesan Wagub Cik Ujang ke Masyarakat: Dukung Program Sumsel Maju Terus untuk Semua
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- GCP Solid Dukung Willem Frans Ansanay di PSU Pilgub Papua
- Spei Yan dan Arnold Dilantik, Pilkada Pegunungan Bintang Disebut Tanpa Pelanggaran
- Sisa Anggaran Pilkada Rp 102 Miliar, PSU Tasikmalaya Dipastikan Aman
- OSO Minta Kepala Daerah yang Diusung Hanura Penuhi Janji Kampanye ke Rakyat