Pengamat: Tak Pantas DPR Meminta Penambahan Kursi Pimpinan
“Selama ini DPR sudah bersusah payah membangkitkan kembali animo kepercayaan publik (trust bulding) namun dengan menguatnya wacana tersebut, jelas masyarakat kembali dis-trust terhadap lembaga tersebut,” kata Pangi yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.
Alasan ketiga, menurut Pangi, penambahan kursi pimpinan DPR, MPR dan DPD jelas ujungnya pemborosan dan pada akhirnya cukup menguras dan membebani APBN, momentumnya tidak tepat di saat pemerintah judulnya sedang ikat pinggang menghemat dan memangkas anggaran di beberapa kementerian.
Keempat, wacana penambahan kursi pimpinan DPR untuk siapa? Memang iya sangat penting untuk partai, namun belum untuk rakyat.
Alasan penambahan kursi pimpinan DPR yang disampaikan Setya Novanto dalam rangka menjaga kekompakan, kebersamaan dan kesolidan di antara partai-partai, dinilai Pangi, argumen tersebut sangat lemah dan tak mendasar sama sekali.
“Saya pikir, wacana ini perlu dipertimbangkan lagi secara hati-hati, masak-masak dan matang, karena belakangan santer mendapat kecaman dan penolakan keras dari masyarakat,” ujar Pangi.(fri/jpnn)
Munculnya wacana penambahan kursi pimpinan DPR menjadi tujuh kursi, pimpinan MPR menjadi 11 kursi dan pimpinan DPD menjadi 5 kursi dalam pembahasan
Redaktur & Reporter : Friederich
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah