Pengamat Tak Sepakat Ekonomi Sudah Pulih, Lalu Beberkan Sejumlah Fakta

Pengamat Tak Sepakat Ekonomi Sudah Pulih, Lalu Beberkan Sejumlah Fakta
Kepala Ekonomi Pusat Belajar Rakyat, Awalil Rizky mengomentari pemulihan ekonomi. Foto: Tangkapan layar

Awalil mengatakan indikator pertumbuhan ekonomi yang baik lainnya adalah angka pengangguran. Awalil mengungkapkan tingkat pengangguran setelah tahun 1997-1998 belum juga pulih.

Selama 2014-2021, tingkat pengangguran naik 0,55 persen dan pengangguran bertambah 1,86 juta.

Indikator selanjutnya adalah Indeks Penjualan Riil (IPR) yang hanya sedikit membaik dan belum bisa dikatakan pulih.

Bahkan menurut Awalil, Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2021 lebih rendah dibandingkan November 2016.

"Di pandemi ini, sektor sandang sangat terpukul, hanya tumbuh 51 persen. Sampai November baru 67 persen. Dari angka ini kita sulit mengatakan untuk tumbuh," ungkap Awalil.

Awali menilai belum pulihnya perekonomian juga dilihat dari indikator penyaluran kredit perbankan dan penyaluran dana lainnya.

Menurut Awalil, per November 2021, kredit kepada pihak ketiga sebesar Rp 5.705,13 triliun, dana pihak ketiga Rp 7.323,36 triliun, sedangkan loan to deposit ratio (LDR) 77,90 persen pada bank umum.

"LDR masih terus turun pada 2021, meski laju kredit mulai positif sejak Juli," katanya.

Kepala Ekonomi Pusat Belajar Rakyat Awalil Rizky menyebut kondisi ekonomi Indonesia saat ini belum bisa dikatakan pulih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News