Pengamat Takut Hilangnya Premium dan Pertalite Picu Gejolak

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra P.G Talattov menilai peralihan Pertalite dan Premium tidaklah mudah.
"Pemerintah harus secara jelas dan matang. Apalagi kalau Pertalite dihapus dan kemudian dialihkan ke Pertamax," ungkapnya, Sabtu (25/12).
Abra khawatir jika pemerintah tidak matang dalam memutuskan penghapusan Pertalite nantinya menjadi gejolak ekonomi dan sosial.
Bukan hanya masyarakat melainkan banyak yang harus dipikirkan, seperti operasional Pertamina secara bersamaan agar tetap mendapatkan keuntungan.
Dia menyarankan agar peralihan ini juga memikirkan soal masyarakat mengingat masih dalam pemulihan ekonomi akibat terdampak Covid-19.
Sebelumnya diberitakan bahwa Indonesia akan memasuki masa transisi energi, oleh karena itu pemerintah mendorong penggunaan bensin RON 90 sebagai BBM ramah lingkungan. (mcr28/jpnn)
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra P.G Talattov menilai peralihan Pertalite dan Premium tidaklah mudah.
Redaktur : Adil
Reporter : Wenti Ayu
- Jelang Mudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga Avtur di 37 Bandara
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan
- Kejagung Diminta Masukkan Kerugian Masyarakat dalam Kasus Minyak Mentah
- Dirut Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat: Kami akan Bekerja Lebih Baik Lagi
- Pertamax Oplos
- Peduli Kemajuan Bangsa, PIS Berperan Aktif dalam Program Relawan Bakti BUMN di Desa Bayan