Pengamat Terorisme: Beberapa Orang Indonesia Berangkat ke Rakhine
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, tragedi kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Rakhine state, Myanmar, berpotensi mengundang gerakan kelompok teroris dari Indonesia.
Bahkan, berdasar informasi yang diterimanya, sudah ada beberapa orang yang berangkat. “Masih sedikit. Belum jelas berapa (jumlahnya). Di bawah sepuluh,” ungkap dia saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Ketika ditanyai mengenai informasi tersebut, Menko Polhukam Wiranto enggan banyak komentar. Dia hanya menegaskan bahwa sikap pemerintah terhadap kondisi di Myanmar sudah jelas disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
”Kita memberikan satu atensi khusus. Seperti pertimbangan presiden semalam (Minggu malam),” terang dia.
Namun demikian, Wiranto memastikan bahwa langkah yang diambil pemerintah tidak lantas mencampuri urusan pemerintah Myanmar dengan negaranya sendiri.
”Di sisi lain kami tetap prihatin, menyesalkan itu terjadi. Sehingga bantuan apapun yang dibutuhkan mereka (Indonesia berikan),” terang mantan panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu.
Wiranto juga memastikan, langkah yang dilakukan pemerintah sudah terorganisir dan melalui pertimbangan matang. ”Dalam batas hukum internasional, kan gitu,” imbuhnya.
Karena itu, dia meminta tidak ada gejolak di dalam negeri. ”Nggak usah diributkan. Dalam negeri nggak usah ribut,” tambah dia.
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Hakim Cecar Ketua Satgas Terkait Kaburnya Etnis Rohingya dari Penampungan
- Semua Imigran Rohingya Melarikan Diri dari Kamp Penampungan di Aceh Barat
- Kejari Aceh Barat: Berkas Kasus Penyelundupan Warga Rohingya Sudah P21
- Tolak Pengungsi Etnis Rohingya, Warga Aceh Barat Gelar Demo