Pengamat Ungkap Alasan Elektabilitas Prabowo Turun, Oh Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai elektabilitas Prabowo Subianto mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan hasil survei terakhir.
Menurut dia, penurunan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu akibat melakukan blunder terbesar yaitu memberikan pujian kepada Presiden Jokowi di depan publik.
"Dikatakan Jokowi berhasil dan semangat bekerja. Ya, oke, tetapi tidak perlu diekspos begitu, seolah-olah dia mencoba menarik simpati pendukung Jokowi," kata Asrinaldi kepada JPNN.com, Senin (6/9)
Justru, lanjutnya, tindakan yang dilakukan oleh Prabowo Subianto itu mengakibatkan para pendukungnya beralih mendukung yang lain.
"Jadi, akhirnya kita bisa maklumi itu berdampak," lanjutnya.
Dosen ilmu politik itu menyebutkan jika ada kenaikan simpatisan Jokowi yang mendukung Menteri Pertahanan itu lantaran merasa simpati, tetapi presentase kenaikan tersebut tidak banyak.
"Pendukung dia kalau melihat seperti itu kesannya mencari muka atau apalah namanya, elektabilitas Prabowo turun besar sekali," kata Jamiluddin.
Dia menyarankan agar Prabowo Subianto untuk lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan di depan publik. Jika tidak, itu akan berdampak pada dukungan terhadap dirinya pada kontestasi orang nomor satu di Indonesia tahun 2024.
Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi mengungkap alasan elektabilitas Prabowo Subianto turun sebagaimana hasil survei terbaru.
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza
- Menaker Ajak Dunia Usaha Terus Perkuat Kerja Sama, Ini Tujuannya
- Malam-Malam Prabowo Rapat Mendadak, Minta Update Bencana Erupsi Gunung Lewotobi
- Program 100 Hari Kementrans: Irwan Ungkap 9 Prioritas Menteri Iftitah Sulaiman
- Rapat Bareng Baleg, DMFI Usul DPR Bisa Bahas RUU Pelarangan Perdagangan Daging Kucing
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China