Pengamat Ungkap Penyebab IHSG Jeblok Hampir 7 Persen, Ada Faktor Defisit APBN
Selasa, 18 Maret 2025 – 15:22 WIB

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus alias Nico mengungkapkan penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan lebih dari 6 persen pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (18/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww
Selain itu, juga belanja pemerintah juga turun tujuh persen, sehingga utang pun naik 44.77 persen pada Januari 2025.
"Semua khawatir bahwa risiko fiskal kian mengalami peningkatan di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor pada akhirnya memutuskan untuk beralih kepada investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil. Sehingga saham menjadi tidak menarik, dan mungkin obligasi menjadi pilihan setelah saham," ujar Nico.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa, IHSG tercatat ditutup melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08. Sementara itu, indeks LQ45 tercatat turun 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.(Antara/jpnn)
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus alias Nico mengungkapkan penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
BERITA TERKAIT
- IHSG Anjlok, Hardjuno Wiwoho: Pasar Butuh Bukti, Reformasi Hukum dan Teknokrasi Jadi Kunci
- Tanggapi IHSG Turun, Profesor Andi Asrun: Gejala Sesaat dan Gorengan Spekulan Pasar Modal
- IHSG Anjlok, Anggota Komisi XI Minta Investor Tenang, Jangan Emosi Sesaat
- Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN
- Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!
- IHSG Terbaik di Asia Seusai Prabowo Umumkan THR