Pengamat: Waspadai Calon Dirut Pertamina Titipan
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gajah Mada, Fahmi Radhy menilai sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon Direktur Utama Pertama dinilai kurang pas untuk menggantikan Karen Agustiawan. Menurut dia, pengganti Karen harus
memiliki kemampuan teknis energi sekaligus profesional dan tidak berkaitan dengan mafia migas.
"Dirut Pertamina harus profesional dan punya kemampuan di sektor energi. Saya menilai nama-nama yang beredar itu tidak layak menggantikan Karen," kata Fahmi di Jakarta, Senin (10/11).
Seperti ramai diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan uji fit and proper terhadap para calon Dirut Pertamina. Fit and proper pengganti Karen Agustiawan diberlakukan ke seluruh direksi yang ada sekarang dan plus ada enam calon eksternal direksi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani fit and proper di PT DDI adalah Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (mantan Dirut Telkom).
Fahmi ragu, tanpa punya kemampuan teknis sektor energi, pengganti Karen tak akan mampu mendorong Pertamina menjadi perusahaan berkelas dunia.
Selama ini, Fahmi melanjutkan, dari sejumlah nama yang sering disebut menjadi pengganti Karen tidak memiliki keberanian memberantas mafia migas.
Fahmi juga mewanti-wanti, jangan sampai sejumlah nama yang tidak memiliki kemampuan energi tiba-tiba muncul begitu
saja. Hal itu jelas merupakan indikasi titipan meski kemudian penilaian itu relatif susah dibuktikan.
JAKARTA - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gajah Mada, Fahmi Radhy menilai sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon Direktur Utama
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru