Pengambilan Sampah Terhenti di Dua Kawasan di Victoria
Kontraktor sampah telah menghentikan pengangkutan sampah di dua kawasan di negara bagian Victoria menyusul masalah daur ulang di negara bagian di Australia ini.
Hari Rabu (7/03/2018), Wheelie Waste, kontraktor sampah tersebut, telah mengirimkan email kepada pemerintah lokal di Macedon Ranges dan Mount Alexander yang menyatakan menghentikan pengambilan sampah.
Keputusan China untuk memberlakukan larangan baru soal impor sampah telah mengancam layanan daur ulang di seluruh negara bagian Victoria.
Layanan pengumpulan sampah sekarang harus membayar deposit terlebih dahulu di pusat-pusat pengolahan, bukan sekedar menjualnya untuk mendapat keuntungan.
"Ini sangat merugikan dan sebagai akibatnya kita kini melihat sebagian layanan berhenti," kata Rob Spence, direktur dari lembaga Municipal Association of Victoria (MAV).
"Para pendaur ulang kini memberikan syarat bagi para pengumpul untuk membayar agar produknya bisa dibawa ke pusat pendaur ulang. Para pengumpul telah memiliki kesepakatan dengan dewan kota setempat soal biaya tambahan serta menentukan apakah dewan akan membayarnya."
Dewan kota praja di kawasan Macedon Ranges telah mengumumkan pada warganya untuk tetap membawa tong sampah ke luar rumahnya, meski pengumpulan sampah dan produk daur ulang sedang terkena dampaknya/
"Yakinlah meski tong sampah Anda tidak diambil hari ini, kita sedang melakukan apa yang kita bisa untuk memastikan pengambilan sampah akan dimulai sesegera mungkin," ujar Rebecca Stockfield dari pemerintahan setempat.
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia