Pengancam Bom Pesawat Malaysia Mulai Disidangkan di Melbourne
"Saya tidak tahu siapa yang membuat keputusan itu," kata Hakim Michael McInerney.
"Kenapa kalian tidak segera menurunkan para penumpang?" ujarnya.
"Saya tidak mengerti mengapa dalam situasi seperti ini mereka dibiarkan dalam pesawat selama dua jam setelah mengalami hal yang tidak ingin Anda lihat atau alami," tambah McInerney.
Video: Police inside the cabin of the Malaysia Airlines flight (ABC News)
Taktik polisi
Dalam persidangan, Jaksa Krista Breckweg berunding dengan polisi dan mengatakan bahwa penundaan tersebut merupakan keputusan taktis oleh Kepolisian Victoria.
Polisi, katanya, ingin memastikan bahwa tidak ada orang lain dalam pesawat yang turut membantu Marks.
Pria berusia 25 tahun itu telah mengaku bersalah atas satu dakwaan yaitu mengancam dengan kekerasan untuk mengendalikan pesawat.
Persidangan mengungkap bahwa "bom" tersebut ternyata adalah speaker portabel dan baterai.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat