Pengancam Bom Pesawat Malaysia Mulai Disidangkan di Melbourne
Pengacara Marks, Tim Marsh, mengatakan bahwa tidak ada senjata yang digunakan dalam kejadian.
"Benda-benda itu tidak bisa mendatangkan dampak seperti yang diinginkannya," katanya.
Tapi Hakim McInerney menjawab, "Dia berdiri di hadapan 220 penumpang, mengatakan saya akan meledakkan pesawat ini dengan dua alat itu."
"Orang dalam pesawat jelas mengira itu adalah bom," tambahnya.
Pengaruh narkoba
Persidangan juga mengungkap bahwa Mark bermasalah dengan narkoba dan penyakit mental sejak pertengahan 2016, enam bulan setelah dia tiba di Australia untuk belajar perhotelan.
Pada hari kejadian dia telah diperbolehkan keluar dari Rumah Sakit Dandenong karena menderita gangguan kejiwaan.
Beberapa waktu sebelum naik pesawat, yang akan membawanya kembali ke keluarganya di Sri Lanka, Marks memakai sabu.
"Dia berangkat dan memakai sabu yang mungkin merupakan hal terburuk dalam kondisinya," kata Hakim McInerney.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat