Pengancam Bom Pesawat Malaysia Mulai Disidangkan di Melbourne

Konsultan psikiatris Andrew Carroll memberi keterangan ahli bahwa sabu jelas memicu episode psikotik ini.
Marsh mengatakan tindakan kliennya itu tidak direncanakan sama sekali.
"Namun ini tidak mengurangi fakta bahwa kejadian itu pasti menakutkan bagi penumpang," katanya.
Marsh menambahkan kliennya merasakan tekanan untuk berhasil dengan studinya di Australia setelah keluarganya menjual tanah di kampungnya untuk membiayai sekolahnya.
Dia mengatakan Marks mengalami stres, kesepian dan dalam situasi tertekan dan harapan untuk berhasil.
Keluarga terdakwa di Kolombo sangat terpukul dan sangat malu dengan perbuatan Marks tersebut.
Dia terancam hukuman 20 tahun penjara dalam pembacaan vonis pada Juni mendatang.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya