Pengancam Bom Pesawat Malaysia Mulai Disidangkan di Melbourne
Konsultan psikiatris Andrew Carroll memberi keterangan ahli bahwa sabu jelas memicu episode psikotik ini.
Marsh mengatakan tindakan kliennya itu tidak direncanakan sama sekali.
"Namun ini tidak mengurangi fakta bahwa kejadian itu pasti menakutkan bagi penumpang," katanya.
Marsh menambahkan kliennya merasakan tekanan untuk berhasil dengan studinya di Australia setelah keluarganya menjual tanah di kampungnya untuk membiayai sekolahnya.
Dia mengatakan Marks mengalami stres, kesepian dan dalam situasi tertekan dan harapan untuk berhasil.
Keluarga terdakwa di Kolombo sangat terpukul dan sangat malu dengan perbuatan Marks tersebut.
Dia terancam hukuman 20 tahun penjara dalam pembacaan vonis pada Juni mendatang.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat