Pengangguran Terbuka Masih Banyak, Vokasi Jadi Kunci
jpnn.com, JAKARTA - Inovasi menjadi faktor penentu utama kemajuan sebuah negara.
Karena itu, pendidikan vokasi sangat diperlukan oleh Indonesia dalam jangka pendek untuk melahirkan banyak inovasi.
"Sumber daya ekonomi terkini bukan lagi kekayaan alam, letak geografis, jumlah penduduk atau tenaga kerja murah, melainkan pengetahuan," kata Dirjen Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Bambang Satrio Lelono dalam seminar nasional bertajuk Membangun Kapabilitas SDM Indonesia di Universitas Darma Persada (Unsada) Jakarta.
Bambang menjelaskan, saat ini Indonesia masih dihantui oleh jumlah pengangguran terbuka yang terus meningkat dalam setiap periode.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Agustus 2017, tingkat pengangguran terbuka sudah mencapai 7,04 juta.
Angka tersebut meningkat hingga sepuluh ribu dibanding periode sama pada tahun lalu.
"Jumlah pengangguran terbuka ini juga meningkat jika dibandingkan dengan periode Februari 2017 yang mendata ada sebanyak 7,01 juta," kata Bambang.
Dari data tingkat pengangguran terbuka tersebut, Bambang menilai ironi.
pendidikan vokasi sangat diperlukan oleh Indonesia dalam jangka pendek untuk melahirkan banyak inovasi.
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- NIPPON PAINT Bersama PPI Curug Hadirkan Aviation Discovery Day
- Tingkat Pengangguran Terbuka Lulusan Vokasi Menunjukkan Tren Penurunan, Ini Faktanya
- Bangkitkan Ekosistem Gim Lokal, Kemenekraf Gandeng Polandia
- Dukung Kemajuan Pendidikan Vokasi, TBIG Tingkatkan Kompetensi Guru SMK