Pengangkatan Honorer K1 Tuntas Sebelum Ganti Rezim

jpnn.com - JAKARTA--Pemerintah bakal menuntaskan masalah pengangkatan honorer kategori satu (K1) menjadi CPNS sebelum pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SB) berakhir.
Saat ini proses penyelesaiannya masih berjalan dan tinggal menunggu penetapan formasi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar.
"Masalah honorer K1 yang sekarang tinggal otorisasi saja. Sebanyak 32 daerah yang dapat rekomendasi untuk diotorisasi juga sudah selesai melengkapi dokumennya," kata Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno kepada JPNN, Minggu (4/5).
Dikatakan, dari 32 daerah tersebut sebagian sudah diterbitkan NIP-nya. Saat ini, sebagian lagi tengah diproses penetapan formasi di KemenPAN-RB.
"Proses penetapan formasi itu bertahap. Daerah yang selesai duluan itu yang diajukan ke MenPAN-RB. Nah sekarang posisinya, semuanya (32 daerah) sudah hampir tuntas," terangnya.
Eko memprediksikan, satu atau dua bulan ke depan, formasinya akan ditetapkan MenPAN-RB. Selanjutnya, BKN akan memproses pemberkasan NIP honorer K1.
"Targetnya sebelum ada pemerintahan baru, masalah honorer K1 tuntas. Yang perlu masyarakat tahu, tidak semua dokumen otorisasi bisa dipenuhi daerah sehingga tidak semua honorer K1 juga yang lolos. Misalnya yang diotorisasi 40 orang, yang lulus itu tidak semuanya," tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Pemerintah bakal menuntaskan masalah pengangkatan honorer kategori satu (K1) menjadi CPNS sebelum pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar