Penganiayaan Muhammad Kece Akibat Masalah Individu, Masyarakat Jangan Terprovokasi

Dengan pelaku NB dan korban adalah MK, kata dia, maka perkara ini bersifat individual.
Dia menjelaskan Napoleon Bonaparte tidak mewakili atribut sosial sebagai seorang polisi, ataupun karena beragama Islam.
“Maka, ini bukan perilaku institusional,” tegasnya.
Begitu pula dengan Muhammad Kece, lanjutnya, tidak mewakili perilaku institusional dirinya sebagai korban.
“Saya tidak tahu atribut apa yang melekat dengan MK, kalau NB, kan, semua orang mengenalinya dengan latar belakang polisi," tutur Trubus.
Lebih lanjut Trubus menilai bahwa kasus tersebut unik karena tiba-tiba publik dihebohkan dengan surat terbuka dari NB yang mengakui dirinya telah melakukan penganiayaan terhadap MK di dalam rutan.
Padahal, kata dia, sebelumnya publik sendiri tidak memahami ada permasalahan ini.
Selain itu, isu tersebut baru ramai diperbincangkan publik hampir satu bulan pasca-kejadian.
Trubus Rahadiansyah berharap masyarakat tidak terprovokasi terkait kasus penganiayaan terhadap Muhammad Kece.
- Mantan Pacar Punya Kekasih Lagi, Polisi di Palembang Pamer Senjata Api
- Sahroni Viralkan Dokter dan Istrinya Aniaya ART di Jaktim
- Komentar Sahroni Soal Penanganan Kasus Penganiayaan ART di Jakarta Timur
- Polres Jaktim Tangkap Pasutri Penganiaya ART, Sahroni Mengapresiasi
- Dendam Pribadi Jadi Motif Penusukan Pria di Ogan Ilir, Pelaku Sudah Ditahan Polisi
- Pengunjung Rumah Sakit di Bekasi Aniaya Satpam, Kini Jadi Tersangka