Pengantar Kerja Online Diharapkan Bisa Kurangi Pengangguran

Hanif melanjutkan, dengan memaksimalkan fungsi pengantar kerja di dinas-dinas tenaga kerja melalui sistem online maka banyak masyarakat yang terbantu sehingga mempercepat penurunan angka pengangguran di Indonesia.
Untuk mengurangi pengangguran kata Hanif, pemerintah juga melakukan penyiapan tenaga kerja yang memiliki keahlian (skill) melalui balai-balai latihan kerja supaya siap masuk dunia kerja.
"Penyiapan tenaga kerja yang kompeten dibutuhkan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja dalam pembangunan berbagai bidang, seperti di sektor infrastruktur, informatika dan lain-lain," kata Hanif.
Tidak hanya itu, tambah Hanif, guna membuka lapangan kerja pemerintah terus meningkatkan iklim dunia usaha yang kondusif dengan melibatkan kerja sama dunia usaha dan serikat pekerja atau buruh.
"Iklim investasi baik dari dalam maupun luar negeri didorong naik sehingga penyerapan tenaga kerja menjadi lebih tinggi," ujar Menaker.
Berdasarkan laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total investasi yang masuk ke Indonesia per tahun 2014 sejumlah 463,1 triliun.
Sedangkan sampai dengan akhir tahun 2017 investasi yang masuk sejumlah 692,9 triliun. Artinya terjadi peningkatan sebesar 229.8 triliun.
"Pemerintah terus berupaya menyiapkan calon tenaga kerja yang sesuai kebutuhan pasar dan membuka lapangan kerja melalui perbaikan iklim investasi," pungkas Hanif.
Pemerintah terus berupaya menurunkan angka pengangguran dengan melakukan berbagai strategi dan program kerja.
- Menhut: MoU dengan Kemnaker untuk Perluas Lapangan Kerja-Pemberdayaan Petani Hutan
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan
- Kemnaker Terus Mempercepat Klaim JHT dan JKP bagi Eks Pekerja Sritex Group
- Lantik Pejabat Tinggi Madya, Menaker Yassierli Berpesan Begini