Pengantin ISIS Asal Australia Ingin Pulang ke Negaranya

"Anakku butuh susu dan saya tak punya uang membeli susu. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi," ujarnya.
Dia juga mengatakan ingin kembali ke Australia. "Saya ingin kembali ke negara saya. Saya kira semua orang menghendaki hal itu karena saya warga negara Australia," katanya.
"Saya memahami kemarahan mereka terhadap kami semua di sini. Tapi anak-anak ini tak perlu menderita," katanya seraya menambahkan, anak-anaknya pun berhak diperlakukan seperti anak-anak normal.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan mereka yang pergi ke luar negeri untuk mendukung kelompok teroris harus menyadari konsekuensi perbuatan mereka.
"Mereka harus bertanggungjawab atas keputusan bergabung dengan teroris yang memerangi Australia," tegasnya.
"Saya tidak ingin membahayakan penduduk Australia dengan mengambil orang-orang dari situasi tersebut," kata PM Morrison.
Dia menambahkan, mereka akan menghadapi proses hukum di Australia jika berusaha kembali lagi ke negara tersebut.
Meninggalkan Melbourne di Usia 19 Tahun

- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya